"Or yet in wise old Ravenclaw, If you've a ready mind, Where those of wit and learning, Will always find their kind."
Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Desember 2016

Tragic Ending

On this cold and lonely night
with the moon shining bright
I lie awake, your picture clutched tight.

The memories cannot be denied,
haunting the caverns of my mind,
like a thief in the night.

How do I say goodbye?
Filled with sadness I cry,
blaming myself for all the pain.

The tears I shed,
They fall like a rain,
loneliness and sorrow are all that remain.

Simply me.

Jumat, 09 Desember 2016

Begin Again

Heavy rain has begining the day.
It's 1 a.m
When everyone get comfortable position in the back of their blanket,
I just remind you here 
sitting alone under the dancing rain.

Heavy rain was brought me into our memory.
I fall too deep
and you never like to diving.
I like the way you seen me before
your typicial smile has hypnotic powers,
but time has destined for me to not have any part of you

The dark night was my home so long.
It sheltered me from the light hiding my pain.
I was so afraid to stay and so afraid to leave.
I was afraid to stand up only to fall all over again

Sleepless days, restless nights.
It's not fair that you've detached.
You hooked me by force,
and left me by force.

But I only have myself to blame.
I am the owner of my journey,
the leader of my path,
and the boss of my way

I owe it to my dignity to take control of my ship.
Your ocean raged but my sails raged harder.
I owe it to me and only me
to set my sails for a new ocean, and
Begin again.

Jumat, 02 Desember 2016

The Power of Words

Your words can be more healing than any kind of medicine. They can be more toxic than any kind of poison. They can ease a mind of its nagging question. They can relieve a heart from its doubts. They can free a heart from the chains that keep it holding on and that make it fear letting go. They can spring hope into a deserted heart. They can shatter a soul barely holding onto the pieces that make it strong. They can be a shelter for the broken and a canon of motivation for those who need confidence. They can build mountains of confidence and builds stairs to those dreams that hide above the clouds. They can dig holes into the darkest and deepest of scars. They can strike happiness into the souls in most need of it, and they can strike sadness into the souls of those most far away from it.

So, before you speak ask yourself if your words are true. If they are not, then you are fooling the hopeless into hope that won't last. You are breaking down walls temporarily that will be built even higher afterwards. Say what the truth genuineness in your heart need to say. Say no more.

Mind Platter.

Jumat, 25 November 2016

It's 2 a.m.

It's 2 after the midnight

You have no one to talk to. Outside the window you see long-discarded stars. City light resemble a declaration of good-bye. You feel someone distant writhe inside you. And you pray the sadness will be kind of their eyes.

Sometimes you think it would be easier to love everyone than to forget just one. If by chance someone has truly touched your heart, all those who follow will only find uncertainty.

You've never been whole. Meanwhile, loneliness is a fruit that cannot be peeled. And should you try to remove it's skin, all that you will find is a much greater loneliness.

It's 2 after midnight. You need another cup of coffee.

*from the book i haven't read.
*edited

Jumat, 11 November 2016

Change yourself and beat the world.

Sekarang saya berada dalam perjalanan menuju kota lain bersama sahabat saya. Saya berangkat dari kota tempat saya belajar mengenai kedokteran gigi dan ekonomi bisnis, serta tempat saya belajar mengenai kehidupan dan bagaimana cara berkehidupan. Yogyakarta. Kota yang memberikan saya pandangan lain mengenai sosialisasi dan adaptasi terhadap lingkungannya. Tak sulit untuk saya membaur dan beradaptasi dengan orang-orang disekeliling saya disana, tak heran dengan keberadaan mereka itu sedikit banyak mampu membuat saya tertegun untuk merubah cara hidup saya, merubah pola pikir saya, dan merubah karakter diri saya.

Pola pikir anak remaja sepertinya masih melekat dalam diri saya, padahal usia saya kini tak lagi remaja. 21 tahun adalah usia yang pas untuk seorang pria dikatakan sebagai laki-laki dewasa. Apa itu berlaku untuk saya? Orang disekitar saya pasti akan menjawab tidak. Ya, benar. Di usia saya yg sekarang 21 tahun ini saya merasa belum pantas dikatakan sebagai pria dewasa, dengan pandangan dan pola pikir seperti ini mungkin teman-teman saya lebih senang menganggap saya dengan kata bocah ataupun dedek. Risih? tentu. Jangankan anda yang membacanya, sayapun merasa risih ketika orang-orang berpendapat mengenai kelakuan saya yang seperti anak kecil. Namun, akhir-akhir ini saya sering sekali merenungkan berpikir untuk melakukan sebuah perubahan, ditambah dengan adanya dorongan dari teman-teman saya, saya mencoba untuk merubah pola fikir dan perlakuan saya untuk menjadi lebih dewasa.

Kedewasaan akan timbul ketika kita diberikan ujian dengan masalah-masalah yang mengharuskan kita bekerja dibawah tekanan namun tetap harus tegap berdiri diatas dua tumpuan kaki kita. Saat ini, saya sedang mencoba melalui itu semua, dengan merubah pola pikir saya dengan berusaha menyelesaikan masalah-masalah ini berarti saya sedang betekad dan berusaha untuk merubah semua karakter dalam diri saya. Inilah waktunya, mau sampai kapan saya berkelakuan seperti itu? jika tidak dimulai sekarang usia saya kedepan hanya akan terbuang sia-sia hanya karena pola pikir saya yang childish.

Perubahan adalah hal yg saya perlukan saat ini. Banyak sekali yg ingin saya rubah disamping pola pikir saya tersebut. Sifat-sifat negatif yg ada dalam diri saya, ingin sekali saya rubah menjadi sifat yang positif dan mampu menjadi kekuatan bagi saya. Dorongan dari berbagai sisi membantu saya untuk melakukan itu semua. "Ayo Di, lu cowo jangan kayak gini lah, coba untuk main logika jangan perasaan". "Jangan lemah Di, semangat". "Ojo koyo cemewew to Di". "Semangat mas, kamu tuh bisa" Mungkin seperti itulah apa yang teman-teman saya katakan ketika saya mulai ngeluh, mulai berdiam diri, mulai overthink. Kadang memang ada beberapa yg menyakitkan tapi dibalik itu semua saya tau teman-teman sayapun mengharapkan adanya perubahan dari diri saya. Jadi, kalau bukan sekarang kapan lagi?

Rabu, 09 November 2016

Here I come with sad words

Saya tau masalah adalah sebuah pelajaran. Masalah adalah hal yang mengajarkan kita untuk menjadi lebih dewasa. But, terkadang sulit bagi saya untuk menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah itu, dan lagi saya merasa masalah ini tiada henti datang ke kehidupan saya, silih berganti dengan masalah-masalah lain yang bisa diibaratkan hidup saya adalah terminal bus-bus masalah yang akan selalu datang dan pergi.

Tidak cape kah saya mengeluh? tidak bosan kah saya mengadu? tidak lelah kah saya menangis? jawabannya hanya ya. Ya saya cape, ya saya bosan, dan ya sayapun lelah. Entah kenapa saya selalu seperti ini ketika masalah mulai datang ke kehidupan saya. Oke saya terlihat ceria, oke saya tampak bahagia. Tapi apa? itu hanya cover saya yg bisa saya tunjukan pada yg lain. Saya tak ingin membagi kesedihan saya, tapi saya perlu seseorang untuk bisa menyemangati saya untuk membuat saya bangkit dan untuk membuat saya benar-benar bahagia bukan lg karena kepura-puraan.

Terkadang saya merasa saya sudah menemukan orang yang tepat. Orang tepat untuk merubah persepsi saya akan hidup, namun perlahan orang tersebut pun pergi yang pada akhirnya membuat saya kembali seperti ini. Jika saya boleh bertanya pada Tuhan, saya akan bertanya apakah saya tidak akan pernah bahagia? apakah hanya saya orang yang memiliki banyak masalah didunia ini?. Sungguh, saya hanya butuh jawaban dari pertanyaan itu, entah dari siapapun yg menjawabnya ketika saya mendengar jawaban terbaik saya yakin dia adalah orang yang Tuhan titipkan untuk menjawab pertanyaan saya.

Sekarang, saya sedang berada diposisi terrendah dalam kehidupan saya, saya sedang menuju titik inferior dalam fase kehidupan saya. Sungguh indah dan sungguh menyedihkan ketika melihat orang disekitar saya tersenyum bahagia dengan kesuksesannya sedangkan saya hanya bisa melihatnya dari bawah. Mungkin saya berlebihan dengan semua hal ini, mungkin saya juga dipandang lemah oleh beberapa orang. Tapi, masa bodo, ini lah saya. Saya bisa terlihat kuat tapi sayapun tidak bisa membohongi diri sendiri ketika berada dalam posisi terrendah saya. Disekeliling saya sekarang, saya hampir tidak melihat raut kesedihan dari semua kerabat saya, ironic bukan?

Keluhan saya ini biarlah menjadi keluhan terakhir saya. Saya berharap saya bisa segera menemukan titik terbahagia saya yang tak bisa ditandingi siapapun, sayapun berharap akan segera datang orang-orang yang mampu memotivasi saya yang bisa membuat saya mengangkat dagu dan menjadi pribadi yang lebih superior.

"Surround yourself with people who believe in ur dreams"

Rabu, 23 Maret 2011

Resensi Novel 3600 detik

Judul Buku     : 3600 detik
Penulis           : Charon
Penerbit         : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan         : Kedua, September 2008
                          Ketiga, Mei 2009
Tebal              : 208 halaman

Ringkasan cerita :
            Diceritakan ada seorang anak yang bernama Sandra, dia depresi dan berubah menjadi anak yang nakal karena tidak menerima kenyataan bahwa mama dan papanya telah bercerai. Karena kenakalan Sandra disekolah ia selalu dikeluarkan dan selalu berpindah-pindah sekolah namun disetiap sekolah barunya dia tidak akan bertahan lebih dari 2 minggu. Akhirnya dia tidak lulus Ujian Nasional sampai ia dipindahkan ke luar kota setelah kedapatan membakar ruang olahraga sekolahnya. Disekolah barunya dia bertemu dengan Leon, Leon adalah anak yang pintar dan dia juga merupakan juara nasional untuk kategori pianis. Pertemuan Sandra dengan Leon membuat Sandra sedikit demi sedikit merubah perilakunya. Leon sangat berusaha untuk mengubah Sandra menjadi lebih baik, tapi Leon juga sedang berusaha untuk menyelamatkan hidupnya dari penyakit jantungnya yang selama ini ia derita.
            Sandra dan mamanya tidak pernah akur semenjak perceraian tersebut, dan sampailah pada suatu hari ketika Sandra sedang berulang tahun, sepulang sekolah ia berencana mengajak Leon untuk makan siang tapi ketika pulang sekolah ia mendapat kabar bahwa mamanya dirawat dirumah sakit, akhirnya Sandra dan Leon pergi ke rumah sakit. Ketika dirumah sakit, Sandra diberitahu oleh mamanya bahwa Sandra akan tinggal bersama papa nya setelah ia lulus SMA, disitu Sandra mulai merasa bersalah, ia merasa telah mempermainkan kesempatan mamanya untuk dapat dekat dengan Sandra. Setalah kejadian itu akhirnya Sandra dan mamanya tidak pernah bertengkar lagi.
            Pada saat pembagian rapot, Sandra sangat senang karena ia mendapat kemajuan yang pesat. Ia tidak mendapatkan nilai merah dirapotnya. Sepulang sekolah Leon memberitahu pada Sandra bahwa ia harus menjalani operasi minggu depan, Sandra tidak terima dia tidak terima kalau dia harus kehilangan orang yang dia sayangi untuk ke dua kalinya. Operasi ini mempertaruhkan nyawa Leon, jika operasi berhasil ia akan sembuh dan bisa melanjutkan sekolah kedokteran, namun jika operasi itu gagal itu akan berakibat sebaliknya. Keesokan harinya, Sandra menyediakan 3600 detik miliknya untuk menghabiskan waktu bersama Leon, ia mengajak Leon ke taman bermain, dan sepulang dari taman bermain diperjalanan Leon terlihat sakit akhirnya ia segera dibawa ke rumah sakit. Operasi pun akhirnya dipercepat 1 minggu, namun sayang Leon meninggal dunia, padahal 1 jam yang lalu ia masih tertawa riang dengan Sandra. Setelah pemakaman Leon, ayah Leon membantu Sandra mencari tempat kuliah kedokteran. Dan sekarang Sandra berkuliah disana, Sandra ingin Leon bangga terhadapnya.

Resensi Buku :
             
Buku ini merupakan cerita fiksi yang dikhususkan penulis untuk menyentuh hati seseorang yang membaca. Dalam buku ini banyak pesan moral yang dituangkan penulis untuk pembacanya. Buku ini membahas tentang lika-liku kehidupan seorang remaja yang harus dihadapi dengan tantangan yang berat. Isi buku ini sangat menarik untuk dibaca karena ceritanya yang bagus dan sangat fleksibel karena cerita didalamnya sangat pas dibaca oleh setiap kalangan.


Kelebihan :
  1. Bisa membuat pembaca masuk dalam cerita
  2. Mempunyai pesan moral yang tinggi
  3. Ceritanya terstruktur dengan rapi
  4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
  5. Ceritanya fleksibel
Kekurangan :
  1. Jalan ceritanya mudah ditebak
  2. Permasalahannya terlalu sedikit
  3. Terdapat kalimat-kalimat yang kurang tepat
 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .